Rabu, 18 Desember 2013

♥ Coklat Pertama Di hari Valentine ♥

Pada saat penerimaan murid baru di SMP ku, tepatnya pada tanggal 21 juni 2012. Aku melihat sebuah siluet yang aku rasa aku pernah mengenalnya. Tapi setelah aku ingat-ingat aku memang mengenalnya. Orang itu adalah David. Dulu dia teman sekelasku, tetapi kini ia menjadi adik kelasku. Hal itu di karenakan pada saat kita di sekolah dasar dulu ia tidak naik kelas karena nilainya yang buruk di Ulangan Kenaikan Kelas.
Saat itu aku terus memperhatikannya. Ia terlihat masih sangat lugu dengan seragam SD-nya. Ketika ia melewati depan kelasku dan melihatku, ia tersenyum padaku.  Itu berarti ia belum lupa padaku bukan ? Tetapi ada yang aneh setelah itu. Senyumannya selalu terngiyang dibenakku. Sungguh, aku tidak tahu apa yang terjadi padaku.
Dan akupun bercerita pada Nurita, sahabatku. Ia sangat cantik dan baik, ditambah lagi bakat multitalennya. Tidak heran banyak sekali laki-laki yang menyukainya. Jujur, aku sedikit iri padanya.
Satu bulan penuh aku memperhatikan David dan mengikuti perkembangannya.  Seragam SMP-nya membuat ia terlihat seperti anak SMP kebanyakan, tidak lugu lagi seperti dulu. Ia tampak sangat berbeda, jauh lebih keren, lebih putih, dan lebih dewasa. Untuk lebih mengenal sifatnya aku mencoba mendekatinya. Jika bisa menjadi sahabat mengapa tidak ? Menurutku itu lebih baik daripada kita menjadi pasangan kekasih.
Akhirnya ini aku berhasil mendapatkan nomor ponselnya berkat bantuan temanku yang bernama Rachul. Malam malam aku mencoba mengiriminya sebuah pesan. Tidak kusangka ia membalasnya. Entahlah, hatiku merasa sangat senang. Kami saling berkirim pesan  hingga waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB.

Sejauh mata memandang hanya terlihat hamparan  alang-alang tinggi yang sangat luas. Sebenarnya aku tidak tahu aku sekarang berada dimana. Langkah kaki ini yang telah menuntunku hingga ketempat ini. Beberapa saat aku baru menyadari  jika aku hanya sendiri disini. Tidak ada orang lain yang aku lihat.
Pikirku, tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan selain menikmati keindahan yang tersaji didepanku ini. Angin yang berhembus semilir meminkan rambutku dan menerpa kulit wajahku. Ketenangan ditempat ini sangat mendamaikan hatiku, membuatku merasa nyaman.
Sedikit tersentak ketika sebuah bayangan hitam yang menyerupai manusia muncul didepanku. Anehnya, aku tidak merasa takut akan kehadiran bayangan tersebut.  Bayangan itu memberiku sebuah benda entah apa itu, yang jelas benda itu dibungkus kertas kado bermotif love dan bertuliskan I Love You. Setelah itu, bayangan tersebut menghilang begitu saja.

          Itu tadi adalah mimipiku setelah aku berkirim pesan dengan David. Tentu saja aku menceritakannya pada Nurita. Sebalnya ia malah menertawakanku. Ketika itu hanya bisa berkata  “Ahh. Itu hanya mimpi, tidak mungkin akan menjadi kenyataan!”
          Hingga sekarang aku masih berhubungan dengannya.
          Baru saja aku bertemu dengannya dan dia memberikan senyuman itu lagi. Senyum manis  yang elalu membuatku melayang dan selalu mengingatnya. Dan bagiku senyuman itu adalah senyuman yang penuh arti. Argh! Aku semakin tidak tahu dengan perasaaan ini.
          Tuhan.. Apa yang sedang terjadi padaku ? Aku memanglah orang bodoh yang belum  mengerti apa-apa. Entahlah. Terlalu memikirkan hal-hal seperti itu membutku lupa akan belajar.
baru saja aku mendapat pesan darinya. Sedikit berbeda dari biasanya David berkata akan memberiku coklat ketika tanggal 14. Pada saat hari valentine nanti. Tapi mungkinitu hanyakah gurauannya. Dilihat dari kesehariannya, ia adalah orang yang humoris.

Beberapa hari kemudian…

Tidak ku sangka sekarang sudah tanggal 14  Februari, dalam hati aku hanya berdoa semoga mimpi itu menjadi kenyataan.
Di sekolah, seperti biasa aku menjalankan rutinitasku. Tetapi tiba-tiba David menghampiriku dengan membawa sebuah benda yang dibungkus kertas kado bermotif love persis seperti mimpi itu. Tuhan… Apakah mimpi itu akan terjadi ?
“Hai” David menyapaku
Aku tersenyum lalu membalasnya “Hai”. Sebenarnya sedikit canggung aku berbicara  dengannya seperti ini.
“Ini untukkmu” katanya
Dahiku berkerut melihatnya. Ah! Ini begitu mirip dengan mimpi itu.
“Terimalah!” katanya lagi.
Dengan ragu aku menerima bingkisan itu. Mungkin tampangku terlihat sangat konyol sekarang. Ah! Pipiku terasa memanas. Mengapa aku malu ?
“Sudah ya ?” tanyanya. Tanpa menunggu jawabanku ia berlari meninggalkanku dan menghampiri temannya.
Tidak sabar aku ingin mengetahui isinya. Jadi, aku membukanya sedikit. Ternyata bingkisan itu adalah coklat silverqueen. Kalian tahu ? Itu adalah coklat pertama yang aku dapatkan dari seorang laki-laki.


TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar