Selasa, 04 Maret 2014

Kata Maaf Yang Tak Tersampaikan

Ayah bagiku dia adalah sosok yang sangat baik,lembut dan sabar walaupun aku sering melihat ayahku itu selalu menyendiri terkadang melihat kesendiriannya itu aku merasa bahwa ayah ku itu benar-benar sangat kesepian. Ingin aku temani namun tak bisa karena aku harus sekolah di jakarta .Di Bandung ayahku hanya di temani oleh mang Danu yang setia menemani.     Setiap aku berlibur aku pulang ke Bandung untuk menemui ayahku. Begitu seterusnya.
Suatu ketika ayahku ikut bersamaku ke Jakarta, disana dia begitu bahagia, terlihat jelas dari raut wajahnya. Betapa bahagianya hatiku. Sampai suatu ketika ayahku jatuh sakit, beliau terkena serangan jantung dan stroke hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Aku baru tahu ayahku dibawa kesana setelah aku pulang sekolah dan diberitahu oleh mbok Minah. Dan aku pun langsung menuju rumah sakit malam harinya bersama ibuku.
Hari pun berlalu,,, kini ayahku sudah di perbolehkan pulang karena kondisinya sudah sehat. Aku pun senang mendengarnya. Beberapa hari ayahku dirawat disana dan ketika ayahku sudah sembuh benar ayahku pulang ke Bandung. Beberapa hari sebelum ayahku pulang ke Bandung aku sempat meminjam hp nya karena kebetulan hp ku rusak. Dan ketika ayahku hendak meminta hp nya kembali aku marah padanya karena aku masih ingin meminjamnya karena pada saat itu aku ingin kangen-kangenan sama kekasihku. Hari-hari pun berlalu.
Liburan sekolah pun tiba aku pergi bersama ibu ku menemui ayahku disana. Keesokan harinya ayah ku ingin sekali makan baso, lalu ayahku menyuruh mang Jono untuk membelinya. Aku ingin sekali ikut, namun ayahku melarangku untuk ikut dengan mang Jono  “Kamu jangan ikut udah disini aja.” bentak ayahku. Sontak aku pun ikut marah padanya hingga aku diam dan tak mau makan baso itu. Sorenya ibu ku mengajak ku pulang dan aku pun masih kesal terhadap ayahku. Sampai pada akhirnya ketika hendak pamit pulang aku tidak mencium tangan ayahku dan langsung membanting pintu mobil. Melihat perlakuan ku itu ibu ku marah besar padaku. “APA YANG KAMU LAKUKAN TERHADAP AYAHMU.” bentak ibu walaupun ibu ku marah padaku aku hanya diam saja menahan kesal. “Udah Bu nggak apa-apa.” kata ayahku sambil menahan rasa sedihnya padahal saat itu ayah ku hendak menangis karena terlihat dari mukanya merah. Dan kami pun pergi. Sepanjang perjalanan ibuku terus memarahiku “kamu itu apa-apaan sih, tega sekali kamu berbuat seperti itu pada ayahmu sendiri. Kamu tau tidak ayahmu itu sampai merah mukanya mau nangis gara-gara liat tingkah kamu, bagaimana nanti kalo ayah kamu sudah tak ada kamu akan menyesal nantinya cepat kamu minta maaf pada ayahmu.” bentak ibuku. Mendengar perkataan ibuku aku pun langsung meminta maaf pada ayahku melalui sms. Tapi sayang sekali kata maaf yang kusampaikan padanya tak tersampaikan karena hp ayahku hilang.
Sampai suatu ketika,,,
Ketika aku sedang mengaji bersama adik sepupuku tiba-tiba tante menyuruh kami untuk beristighfar 3x. Dan kami pun menurutinya. Setelah itu  “Neng ayahmu meninggal tadi sekitar pukul 06.00.” Mendengar hal itu aku setengah sadar . “Akh masa sih bercanda kali itu mah.” kataku tak percaya. Tanteku hanya diam membisu. Tanpa disadari tangis ku meledak. Ya Allah sebegitu cepatnya kau memanggil ayahku yang baru saja sembuh dari sakitnya. Baru saja kemarin. Tanpa pikir panjang aku pun langsung pergi kesana. Sesampainya disana aku hanya terkulai lemas melihat jasad ayahku yang terbujur kaku di atas ranjang. Rasa penyesalan pun datang menghampiriku tak sempat kata maaf yang ku lontarkan untuknya tersampaikan. Kini aku hanya bisa menangis. Sementara ibuku hanya bisa menjerit, menangis, lemas melihat jasad ayahku. Tak lupa ucapan bela sungkawa dari guru dan teman-temanku menyertaiku.
Besoknya sekitar pukul 10.00 akan jasad ayahku dimakamkan di pemakaman kartini. Kami sekeluarga pergi mengiringi jasad ayah ku. Aku pun menangis saat melihat jasad ayahku hendak di kuburkan terlintas rasa penyesalan itu datang menghampiriku ketika beliau masih hidup aku sempat marah besar padanya. Kini baru aku sadari semua itu. Ya Allah aku belum sempat mengucapkan kata maaf terakhir untuknya aku benar-benar menyesal telah menyakiti perasaannya. Dan kini aku hanya bisa menangis meratapi penyesalanku…
Hanya doa lah yang kukirimkan untuknya semoga beliau tenang di alam sana dan perbuatan ku dimaafkannya.
Ayah maafkan aku yang tlah menyakiti hatimu aku tak bermaksud berbuat seperti itu padamu.

Maafkan aku atas keegoisanku ini…Bagiku kau adalah sosok ayah yang terbaik dalam hidupku dan tak akan terganti. Kau selalu ada di hati ku ayah,,,

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar